top of page

Kenapa Kita Merasakan Nostalgia? Nostalgia Sebenarnya Merupakan Penyakit Loh!

Lolies pasti pernah kan merasakan nostalgia? Nostalgia akan masa kecil, nostalgia kenangan terindah bersama mantan, bahkan nostalgia terhadap momen-momen kecil seperti ketika Lolies masih duduk di bangku SMA. Ketika kita sedang mengalami nostalgia, banyak perasaan yang bisa muncul. Seringnya, kita merasa haru dan rindu akan pengalaman tersebut, namun tidak jarang kita merasa sedih ketika bernostalgia karena rasa rindu ini.

claude monet painting

Nah, Lolies, perasaan nostalgia ini sebenarnya tidak hanya merupakan kebetulan, lho! Ada penjelasan saintifik kenapa kita sebagai manusia melalui nostalgia. Di sini, Loli akan mengajak kalian untuk mengetahui apa, kenapa, dan bagaimana mengenai: Nostalgia!


Secara etimologi, nostalgia berasal dari bahasa yunani “νόστος (nóstos)” yang berarti “kepulangan” atau homecoming, dan bahasa Homerik “ἄλγος (álgos)” yang berarti “rasa sakit” atau ache. Nostalgia sering diartikan dengan kerinduan akan masa kecil, atau secara universal mendekati kerinduan akan masa lampau. Lollies, pengertian ini sebenarnya bukan arti yang sebelumnya muncul dari kata nostalgia. Nostalgia, pada tahun 1688 dicetuskan oleh Johannes Hofer (salah satu murid sekolah kedokteran di Swiss) sebagai salah satu penyakit fatal yang melemahkan. Pada periode ini, nostalgia mengacu pada rasa sakit psikologis yang terjadi ketika tentara dipaksa untuk meninggalkan keluarga dan lingkungan sosialnya. Seiring berjalannya waktu, kata “nostalgia” secara drastis berubah makna menjadi perasaan rindu akan masa lalu.


Menurut peneliti di The New York Times pada tahun 2013, rasa nostalgia yang kuat membantu individu dalam proses transisi di kehidupannya, memberikan rasa nyaman dan juga menguatkan jati diri. Bahkan, perasan nostalgik muncul pada anak-anak berumur 7 tahun yang merindukan perayaan ulang tahun dan liburan. Bagaimana hal ini bisa terjadi?

Clay Routledge, seorang psikolog yang melakukan penelitian terhadap perasaan nostalgia memberikan beberapa parameter perasaan nostalgia:

  1. Perasaan nostalgia merupakan komponen sosial, artinya perasaan ini sering kali meliputi anggota keluarga, teman, atau bahkan partner romantis.

  2. Makna personal, artinya memori tersebut bisa saja merupakan memori trivial bagi individu lain, tapi begitu bermakna bagi seseorang

  3. Memori berasal dari periode waktu yang sangat lama, sehingga jarang sekali individu merasa nostalgia terhadap memori yang baru saja terjadi sehari sebelumnya.

Berdasarkan tiga parameter di atas, bisa disimpulkan bahwa perasaan nostalgia terjadi ketika memori lampau merupakan memori yang sangat bermakna bagi kita. Suatu studi pada tahun 2016 menunjukkan pengaruh perasaan nostalgia terhadap otak. Ternyata, pada keadaan ini dua bagian otak mendapatkan stimuli: bagian otak yang terasosiasi dengan memori tersebut dan “reward system” di otak. Ketika dua bagian otak ini bekerja secara bersamaan, kita merasakan nostalgia, artinya apabila mereka bekerja sama lebih baik, kita pun akan merasakan lebih banyak nostalgia.


"Studi ini mendokumentasikan aktivitas neurologis di lobus frontal, daerah limbik dan paralimbik," kata Dr. Hafeez, peneliti yang bekerja dalam penelitian tersebut. Daerah-daerah itu berhubungan dengan ingatan kita dan bagaimana kita merasakan kesenangan. "Aliran darah meningkat dan neurotransmitter dilepaskan ke tubuh dan aktivitas meningkat di daerah ini menghasilkan respons yang umumnya positif." Inilah sebabnya mengapa nostalgia dapat membuat kita merasa sangat senang.


Lalu Lollies, apakah nostalgia adalah sesuatu yang positif? Tentu! Routledge menyatakan bahwa ternyata, walaupun nostalgia berdasar pada rasa rindu yang mendalam, ternyata nostalgia membantu kita menghadapi rasa stres, lho! “Nostalgia is the resource that people use to move forward,” Ujar Routledge.


Ketika menghadapi stress, going down to the memory lane and revisiting old memories is needed. Sebab, ketika kita mengunjungi memori-memori signifikan yang memicu rasa bahagia, kita diingatkan kembali bahwa, yah, kehidupan itu gak sejelek itu kan Lollies? Kita pernah berbahagia, bersenang-senang dengan teman dan keluarga walaupun sekarang diterjang badai dan hujan. Nostalgia berfungsi sebagai pengingat untuk memotivasi kita melewati tekanan ini.


Selain itu, nostalgia juga memicu perasaan pro-sosial karena mengingatkan kita akan pentingnya menjalin hubungan dengan manusia lain. Nostalgia pada akhirnya adalah perasaan yang membantu kita menjalin pertemanan dan hubungan, dan juga mempertahankan retensi hubungan lama ketika kita memasuki lingkungan baru.


Lolies, dari sini kita melihat bahwa nostalgia memiliki sejarah yang panjang, dan ternyata memiliki kompleksitas tersendiri. Jangan lupa untuk merajut memori dengan orang-orang terkasih, karena kalian akan membutuhkan memori ini ketika melihat ke belakang!



Referensi:





https://www.apa.org/news/podcasts/speaking-of-psychology/nostalgia#:~:text=Nostalgia%20by%20motivating%20us%20to,we%20feel%20we%20are%20today.&text=It's%20a%20social%20connectedness%20phenomenon,very%20healthy%20pro%2Dsocial%20emotion.


Comments


  • Instagram
  • LinkedIn
  • Spotify
bottom of page