courtesy painting of Holly Warburton

--

Sepasang sorot mata menciptakan degup, 

serta lekukan pipimu meletup

tanyaku kepada bintang, apakah ada bulan?

justru senyummu mengusik pandangan.

Aku suka padamu, Tuan.

 

Kalimat semangat yang kau lekatkan di tulang belikat, di antara abu-abu awan dan sempat bertatap tanpa sekat.

 

Aku pernah mengenalmu meskipun hanya punggung di kejauhan

tanpa keraguan, membuatku bertahan.

Jika esok lantunan biola membuatku terkesan, 

tanda keindahan angkasamu mementaskan ketidaksengajaan.

 

Dirimu menjadi caraku menghadapi hari,

saat terik hingga hujan semakin menarik.

Terasa jauh namun inginku sentuh.

Meski tertahan dalam dia segala rasa.

Percayalah, tidak memaksa.

Agarnya segala tulus tersampaikan tanpa sela.

​

senjakasha.